Makalah Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir Di Sekolah Dasar Secara Komprehensif

Rabu, 06 April 2016 0 komentar




BAB 1. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.
Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.
Secara sosial orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.


B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut:
1.         Apa pengertian bimbingan karir secara komprehensif?
2.         Apa tujuan bimbingan karir bagi murid Sekolah Dasar?
3.         Bagaimana program bimbingan karir di Sekolah Dasar?
4.         Bagaimana pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah dasar?
5.         Bagaimanakah contoh konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan ini sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian bimbingan karir yang komprehensif.
2.      Untuk mengetahui tujuan bimbingan karir bagi murid Sekolah Dasar.
3.      Untuk mengetahui program bimbingan karir di Sekolah Dasar.
4.      Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah dasar
5.      Untuk mengetahui contoh konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar.







BAB 2. PEMBAHASAN
A.      Pengertian Bimbingan Karir Secara Komprehensif
Pandangan ke depan maupun ke belakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan pribadi yang lebih luas, yang akan memperjelas pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus operandi (cara kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasukinya di dalam kehidupan. Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan diantaranya keduanya.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan terkuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, megkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan. 
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan, belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik. 

B.       Tujuan Bimbingan Karir Bagi Murid Sekolah Dasar
Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
1.    Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
2.    Merencanakan masa depan
3.    Membantu arah pekerjaan
4.    Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
5.    Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)

Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ;
1.    Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2.    Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
3.    Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4.    Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5.    Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan

C.      Program Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di Sekolah Dasar dalam rangka pelaksanaan Kurikulum tahun 1994. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada tiga, yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial, (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karir. Jadi jelaslah bahwa secara formal dan legal program bimbingan karir harus sudah diberikan sejak usia sekolah dasar.
Lebih jauh dijelaskan secara rinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan tersebut mengenai isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah (kelas 1,2, dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai berikut:
1.      Isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17):
a.  Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya;
b. Menggambarkan perkembangan diri siswa;
c.  Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;
d. Mengenalkan ketrampilan yang dimiliki siswa;
e.  Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah;
f.  Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD;
g. Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa;
h. Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik;
i.   Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah;
j.   Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang;
k. Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran;
l.   Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
2.      Isi bimbingan karir untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-20) adalah:
a.    Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil;
b.   Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang;
c.    Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria;
d.   Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu;
e.    Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak;
f.    Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;
g.   Menjelaskan tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan;
h.   Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karir;
i.     Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa;
j.     Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak;
k.   Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan;
l.     Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi;
m. Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Materi bimbingan karir yang disebutkan di atas merupakan sekedar panduan. Guru setempat dapat menggunakannya sebagai acuan yang tetap terbuka untuk disesuaikan dengan situasi kondisi setempat. Sebaiknya contoh-contoh diambil dari lingkungan sekitar yang kongkrit dan mudah ditangkap oleh anak.

D.      Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Setelah memahami materi bimbingan karir yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karir.
Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karir dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karir ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karir diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karir. Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karir anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karir anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karir, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karir dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film, atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang ada. Atau jika ingin memperkenalkan pekerjaan di sektor industri, maka pabrik menjadi tempat yang mungkin cocok.
Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jiga dengan cara alih tangan (referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan bimbingan karir. Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.
Sistem evaluasi untuk bimbingan karir dapat dilaksanakan dalam berbagai cara, misalnya: (1) mengevaluasi apakah pelaksanaan Bimbingan Karir sudah sesuai dengan yang direncanakan, (2) apakah tujuan tercapai, (3) apakah terjadi perubahan dalam diri siswa, dan lain-lain.
Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, maka perlu direncanakan secara matang. Program Bimbingan Karir bertujuan untuk membantu anak dalam merencanakan karir di masa mendatang, agar karir yang dipilih sungguh sesuai dengan bakat, minat, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Jika orang memperoleh karir yang tepat, maka hidup orang akhirnya akan bahagia. Dan kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Oleh sebab itu bimbingan karir sejak usia dini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tugas pendidikan.

E.       Contoh Konkrit Dari Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan konseling.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A.    Topic bahasan             : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B.     Bidang bimbingan      : Bimbingan karir
C.     Jenis bimbingan          : Bimbingan kelompok
D.    Fungsi layanan           : Pemahaman diri dan pengembangan
E.     Sasaran layanan          : Siswa kelas III
F.      Uraian kegiatan          :

1.         Kegiatan awal:
a.    Memeriksa kehadiran siswa
b.    Memeriksa peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna  kuning dan hijau, gunting, dan lem.
c.    Apersepsi mengenai kegemaran anak.

2.         Kegiatan inti:
a.    Guru mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
b.    Guru menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
c.    Guru membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
d.   Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e.    Guru menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri murid, buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
f.     Guru bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.

3.         Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran anak-anak.

4.         Metode : instruksional

5.         Alat dan perlengkapan :
a.    Buku pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn BAllpoin.
b.    Gunting, kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.

6.         Penilaian :
a.    Aktivitas siswa dalam kegiatan
b.    Pemahaman siswa akan materi bacaan
c.    Pemahan siswa aklan kegemaran dan cita-citanya



BAB 3. PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.    Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan. 
2.    Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a.    Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.    Merencanakan masa depan
c.    Membantu arah pekerjaan
d.   Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e.    Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
3.    Materi bimbingan karir untuk murid kelas rendah berbeda dengan materi untuk kelas tinggi. Materi bimbingan karir yang disebutkan di atas merupakan sekedar panduan. Guru setempat dapat menggunakannya sebagai acuan yang tetap terbuka untuk disesuaikan dengan situasi kondisi setempat.
4.    Setelah guru memahami materi bimbingan karir yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karir. Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karir dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karir ini. Tempat pelaksanaan bimbingan karir dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dan Sistem evaluasi untuk bimbingan karir dapat dilaksanakan dalam berbagai cara.
5.    Disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan konseling.





DAFTAR PUSTAKA

Raharjo, Kurniawan Budi. 2013. Makalah (Sederhana) Pengembangan Karir. (Online)

Sugianto, Akhmad. 2013. Bimbingan Karir. (Online)
http://akhmad-su gianto.blogspot.co.id/2013/02/bimbingan-karir.html diakses tanggal 20 November 2015

Ariyanta, Eka. …. Bimbingan Karir Anak SD. (Online)

…. 2004. Perencanaan Karir Sejak Dini. (Online)

Zhamara, Aswar. …. Bimbingan Karir di SD. (Online)



0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Assalamu'alaikum wr. wb | TNB