A.
Latar
Belakang
Pekerjaan
(occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada.
Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan
yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang
yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting
dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua
komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak
mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh
perhatian, energi, dan waktu orang dewasa.
Menurut Herr dan
Cramer (dalam Isaacson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan
psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang
yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih
dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.
Secara sosial
orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang
tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis
akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi
wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki
individu.
Pekerjaan tidak
serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk
pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985);
sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang
ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam
pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel,
1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan
yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara
waktu.
Mengingat betapa
pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu
dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan
cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai
berikut:
1.
Apa pengertian
bimbingan karir secara komprehensif?
2.
Apa tujuan bimbingan
karir bagi murid Sekolah Dasar?
3.
Bagaimana program bimbingan
karir di Sekolah Dasar?
4.
Bagaimana pelaksanaan
bimbingan karir di Sekolah dasar?
5.
Bagaimanakah contoh
konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan
penulisan ini sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian bimbingan karir yang komprehensif.
2. Untuk
mengetahui tujuan bimbingan karir bagi murid Sekolah Dasar.
3. Untuk
mengetahui program bimbingan karir di Sekolah Dasar.
4. Untuk
mengetahui pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah dasar
5. Untuk
mengetahui contoh konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar.
BAB
2. PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bimbingan Karir Secara Komprehensif
Pandangan ke depan maupun ke belakang berorientasi kepada penempatan
bimbingan karir dalam konteks kehidupan pribadi yang lebih luas, yang akan
memperjelas pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus operandi (cara
kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
karir yang akan dimasukinya di dalam kehidupan. Pada tahun 1909, Frank Parson
menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia
mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan
karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan diantaranya
keduanya.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan
karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam
pemilihan karir dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam
konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai
bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan
mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951)
merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk
mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan terkuat dan
peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan,
megkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri
sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai suatu upaya
bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara
tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir,
pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan
kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di
dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan
orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di
sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami
apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan
sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan
bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam
bimbingan, belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir
peserta didik.
B.
Tujuan
Bimbingan Karir Bagi Murid Sekolah Dasar
Secara lebih operasional, tujuan
layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
1. Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
2. Merencanakan
masa depan
3. Membantu
arah pekerjaan
4. Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
5. Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
Bailey dan
Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara
terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ;
1. Informasi
yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2. Penyediaan
waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia
kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang
berbagai pekerjaan
3. Kesempatan
bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di
sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4. Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau
profesi yang dipilihnya
5. Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan
C.
Program
Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan
Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di Sekolah
Dasar dalam rangka pelaksanaan Kurikulum tahun 1994. Dalam buku pedoman itu
disebutkan bahwa isi layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada tiga, yaitu: (1)
bimbingan pribadi-sosial, (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karir. Jadi
jelaslah bahwa secara formal dan legal program bimbingan karir harus sudah
diberikan sejak usia sekolah dasar.
Lebih jauh
dijelaskan secara rinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan tersebut
mengenai isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah (kelas 1,2, dan 3) maupun
untuk kelas-kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai berikut:
1.
Isi bimbingan karir
untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17):
a.
Mengenalkan perbedaan antar
kawan sebaya;
b.
Menggambarkan perkembangan diri
siswa;
c.
Menjelaskan bahwa bekerja itu
penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;
d.
Mengenalkan ketrampilan yang
dimiliki siswa;
e.
Menjelaskan macam-macam
pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah;
f.
Menggambarkan kegiatan setelah
tamat SD;
g.
Mengenalkan macam-macam
pekerjaan yang dilakukan orang dewasa;
h.
Mengenalkan kegiatan-kegiatan
yang menarik;
i.
Mengenalkan alasan orang
memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah;
j.
Menjelaskan bahwa kehidupan
masa depan dapat direncanakan sejak sekarang;
k.
Mengenalkan bahwa seseorang
dapat memiliki banyak peran;
l.
Menjelaskan bahwa pekerjaan
seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
2.
Isi bimbingan karir
untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-20) adalah:
a.
Menjelaskan manfaat mencontoh
orang-orang yang berhasil;
b.
Melatih siswa menggambarkan
kehidupan di masa yang akan datang;
c.
Membimbing diskusi mengenai
pekerjaan wanita dan pria;
d.
Menjelaskan jenis-jenis
ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu;
e.
Melatih siswa membayangkan
hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak;
f.
Membimbing siswa tentang
macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;
g.
Menjelaskan tentang pengaruh
nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan;
h.
Membimbing siswa untuk
memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karir;
i.
Melatih siswa merencanakan
pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa;
j.
Membimbing siswa berdiskusi
tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak;
k.
Melatih siswa melihat hubungan
antara minat dan kemampuan;
l.
Mengenalkan bermacam-macam cara
untuk menilai kemajuan prestasi;
m.
Mengenalkan macam-macam
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Materi bimbingan
karir yang disebutkan di atas merupakan sekedar panduan. Guru setempat dapat
menggunakannya sebagai acuan yang tetap terbuka untuk disesuaikan dengan
situasi kondisi setempat. Sebaiknya contoh-contoh diambil dari lingkungan
sekitar yang kongkrit dan mudah ditangkap oleh anak.
D.
Pelaksanaan
Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Setelah memahami
materi bimbingan karir yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karir.
Mengenai waktu
pelaksaan bimbingan karir dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang
sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karir ini.
Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karir diintegrasikan
dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua
guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karir.
Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam
hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karir anak-anak di masa mendatang,
disesuaikan dengan tahap perkembangan karir anak. Kalau ada tenaga khusus untuk
Bimbingan Karir, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat
pelaksanaan bimbingan karir dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di
luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas.
Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika
dibutuhkan gambar-gambar, film, atau video, barangkali lebih cocok menggunakan
ruang audio visual kalau memang ada. Atau jika ingin memperkenalkan pekerjaan
di sektor industri, maka pabrik menjadi tempat yang mungkin cocok.
Teknik
pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual,
tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jiga dengan cara alih tangan
(referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk
memberikan bimbingan karir. Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan
disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.
Sistem evaluasi
untuk bimbingan karir dapat dilaksanakan dalam berbagai cara, misalnya: (1)
mengevaluasi apakah pelaksanaan Bimbingan Karir sudah sesuai dengan yang
direncanakan, (2) apakah tujuan tercapai, (3) apakah terjadi perubahan dalam
diri siswa, dan lain-lain.
Pekerjaan
merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, maka perlu
direncanakan secara matang. Program Bimbingan Karir bertujuan untuk membantu
anak dalam merencanakan karir di masa mendatang, agar karir yang dipilih
sungguh sesuai dengan bakat, minat, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Jika
orang memperoleh karir yang tepat, maka hidup orang akhirnya akan bahagia. Dan
kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Oleh sebab itu bimbingan karir
sejak usia dini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tugas pendidikan.
E.
Contoh
Konkrit Dari Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Untuk memberikan
gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam
kegiatan belajar mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru
kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan
cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan
ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia
membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat
satuan layanan bimbingan konseling.
SATUAN
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A.
Topic bahasan : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B.
Bidang bimbingan : Bimbingan karir
C.
Jenis bimbingan : Bimbingan kelompok
D.
Fungsi layanan : Pemahaman diri dan pengembangan
E.
Sasaran layanan : Siswa kelas III
F.
Uraian kegiatan :
1.
Kegiatan awal:
a. Memeriksa
kehadiran siswa
b. Memeriksa
peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan hijau, gunting, dan lem.
c. Apersepsi
mengenai kegemaran anak.
2.
Kegiatan inti:
a. Guru
mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran
Anak-anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
b. Guru
menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
c. Guru
membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
d. Guru
menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah
apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e. Guru
menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau
dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri
murid, buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
f. Guru
bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.
3.
Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan
dengan kegemaran anak-anak.
4.
Metode : instruksional
5.
Alat dan perlengkapan :
a. Buku
pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn BAllpoin.
b. Gunting,
kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.
6.
Penilaian :
a. Aktivitas
siswa dalam kegiatan
b. Pemahaman
siswa akan materi bacaan
c. Pemahan
siswa aklan kegemaran dan cita-citanya
BAB
3. PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Secara umum bimbingan karir diartikan
sebagai suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai
dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut mencakup
perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.
2. Secara
lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid
agar dapat :
a. Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan
masa depan
c. Membantu
arah pekerjaan
d. Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
3. Materi
bimbingan karir untuk murid kelas rendah berbeda dengan materi untuk kelas
tinggi. Materi bimbingan karir yang disebutkan di atas merupakan sekedar
panduan. Guru setempat dapat menggunakannya sebagai acuan yang tetap terbuka
untuk disesuaikan dengan situasi kondisi setempat.
4. Setelah
guru memahami materi bimbingan karir yang harus diberikan di SD, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian
Bimbingan Karir. Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karir dapat diintegrasikan
dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk
keperluan bimbingan karir ini. Tempat pelaksanaan bimbingan karir dapat di mana
saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang
sesuai dengan topik yang yang dibahas. Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam,
secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan.
Dan Sistem evaluasi untuk bimbingan karir dapat dilaksanakan dalam berbagai
cara.
5. Disajikan
sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir
tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata
pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia.
Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak. Langkah
berikutnya adalah membuat satuan layanan bimbingan konseling.
DAFTAR
PUSTAKA
Raharjo, Kurniawan Budi. 2013. Makalah (Sederhana) Pengembangan Karir.
(Online)
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/makalah-sederhana-pengembangan-karir/
diakses tanggal 20 November 2015
Sugianto, Akhmad. 2013. Bimbingan Karir. (Online)
http://akhmad-su
gianto.blogspot.co.id/2013/02/bimbingan-karir.html
diakses tanggal 20 November 2015
Ariyanta, Eka. …. Bimbingan Karir Anak SD. (Online)
http://oneboyariyanta.blogspot.co.id/2014/01/bimbingan-karir-anak-sd.html
diakses tanggal 20 November 2015
…. 2004. Perencanaan Karir Sejak Dini. (Online)
http://bruderfic.or.id/h-62/perencanaan-karir-sejak-dini.html
diakses tanggal 20 November 2015
Zhamara, Aswar. …. Bimbingan Karir di SD. (Online)
http://boardmarkershare.blogspot.co.id/2013/11/bimbingan-karir-di-sd.html
diakses tanggal 20 November 2015
0 komentar:
Posting Komentar