PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari
kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Ibaratnya
siap atau tidak siap, kita mesti berhadapan dengan globalisasi. Namun demikian,
arus globalisasi ternyata tidak selamanya berdampak positif, ada pula dampak
negatifnya. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) untuk menghadapinya agar kita
tidak terlindas oleh jaman.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan
elektronik. Globalisasi berpengaruh pada
hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima
adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang
tinggi, dan masyarakat kota. Ada pula masyarakat yang sulit menerima atau
bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua
yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun
mental.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi
ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai
berikut:
1.
Apakah yang dimaksud
dengan globalisasi ekonomi?
2.
Bagaimana dampak
globalisasi ekonomi terhadap negara berkembang?
3.
Bagaimana sikap
Indonesia menghadapi globalisasi ekonomi?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, tujuan penulisan ini sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengertian globalisasi
ekonomi.
2.
Untuk mengetahui dampak globalisasi ekonomi terhadap negara
berkembang.
3.
Untuk mengetahui sikap Indonesia
menghadapi globalisasi ekonomi.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1.
Makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.
2.
Menambah pengetahuan
tentang globalisasi ekonomi dan dampaknya terhadap negara berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Tinjauan Teori
2.1.1
Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi sebenarnya
merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization
sendiri sebenarnya berasal dari kata global
yang berarti universal yang mendapat imbuhan ization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula
katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru
baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara
baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain. Achmad Suparman (dalam Rahmanilah,
2015) menyatakan
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)
sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi belum memiliki pengertian yang mapan, kecuali sekedar definisi
kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang menilai sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globasisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses
dimana batas-batas dalam suatu negara menjadi bertambah sempit, karena adanya
kemudahan dalam berinteraksi antar negara baik perdagangan, gaya hidup,
informasi maupun dalam bentuk interaksi yang lain. Globalisasi juga dapat
diartikan sebagai suatu proses dimana dalam kehidupan sehari-hari, informasi
dan ide-ide menjadi tolak ukur standar di seluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh bertambah canggihnya teknologi informasi dan komunikasi serta
transportasi dan kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar dunia.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantunan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga, batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses pengintegrasian manusia
dengan segala macam aspek-aspeknya dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan
lebih besar.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa Globalisasi dapat juga diartikan sebagai proses penyebaran
unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi
secara mendunia.
2.2
Pembahasan
2.2.1
Pengertian Globalisasi
Ekonomi
Globalisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu
kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial
atau kewilayahan antara negara satu sama lain. Sisi kegiatan investasi
perdagangan dan bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan investasi dunia
secara keseluruhan.
Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan
bebas. Free trade atau perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan
perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya
perdagangan internasional.
Pengertian globalisasi ekonomi merupakan suatu proses
aktivitas ekonomi dan perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia
menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan
teritorial negara. Globalisasi perekonomian ini berarti adanya keharusan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus barang, jasa serta
modal.
Contoh dari adanya gobalisasi ekonomi adalah sebagai berikut:
a.
Banyaknya Supermarket;
b.
Adanya jual beli online
yang memungkinkan melakukan transaksi dengan orang yang jauh;
c.
Terciptanya mesin-mesin canggih untuk menunjang proses
produksi;
d.
Adanya Ekspor dan Impor;
e.
Masuknya produk luar negeri dengan mudah; dan
f.
Terbukanya pasar bursa Internasional.
Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi
menurut Tanri Abeng (dalam Sidratullah, 2014) terjadi dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a.
Globalisasi produksi. Dalam hal ini, perusahaan berproduksi
di berbagai Negara dengan tujuan agar biaya produksi jadi lebih rendah. Upaya
ini dilakukan baik karena rendahnya upah buruh, tarif bea masuk murah,
infrastruktur memadai ataupun karena adanya iklim usaha dan politik yang
mendukung atau kondusif. Dunia dalam kondisi ini menjadi lokasi manufaktur
global.
b.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global dalam hal ini
mempunyai akses untuk mendapatkan pinjaman atau melakukan kegiatan investasi
(baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di seluruh negara di dunia.
Contohnya, PT. Telkom dalam upaya memperbanyak satuan sambungan telepon, atau
PT. Jasa Marga dalam usahanya memperluas jaringan jalan tol telah menggunakan
sistem pembiayaan dengan pola build-operate-transfer
(BOT) bersama mitra usaha dari mancanegara.
c.
Globalisasi tenaga kerja. Hadirnya tenaga kerja asing adalah
gejala terjadinya globalisasi di bidang tenaga kerja. Perusahaan global dalam
kondisi ini akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
tingkatannya, misalnya penggunaan staf profesional dari tenaga kerja yang sudah
memiliki pengalaman internasional atau pemanfaatan buruh kasar yang umumnya
diperoleh dari negara-negara berkembang.
d.
Globalisasi jaringan informasi. Bentuk globalisasi jaringan
informasi dapat dilihat pada masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan
cepat mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan majunya
teknologi, diantaranya melalui: Radio, TV, media cetak, dan lain-lain. Jaringan
komunikasi yang makin maju membantu meluasnya pasar ke penjuru dunia untuk
produk yang sama. Contohnya: Celana jeans levi's, KFC, atau hamburger yang
telah melanda pasar di seluruh dunia, sehingga berakibat pada selera masyarakat
negara-negara di dunia, yang ada di kota maupun di desa menuju selera global.
e.
Globalisasi Perdagangan. Di bidang perdangan, globalisasi
terwujud dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif serta penghapusan
hambatan-hambatan non tarif, sehingga kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi makin ketat, cepat dan fair.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai
tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam
perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada
di negara yang berbeda.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh
berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor,
dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semula
hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas, namun dalam
kenyataannya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut
perdagangan bebas ini justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada
terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik, karena
melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.
Sebelum perdagangan bebas diterapkan di dunia telah
terjadi pro kontra terhadap pasar bebas tersebut. Banyak ekonom yang
berpendapat bahwa perdagangan bebas meningkatkan standar hidup melalui teori
keuntungan komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa
perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara
berkembang dan merusak industri lokal, dan juga membatasi standar kerja dan
standar sosial. Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap merugikan
negara maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari negara maju berpindah ke
negara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan
standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap
mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti
memperkecil kemungkinan perang.
Di Indonesia ada beberapa kelebihan dan kelemahan
penerapan perdagangan bebas kelebihan dan kelemahan dapat diuraikan sebagai
berikut :
a.
Kelebihan adanya perdagangan bebas:
1)
Meningkatkan pasar khususnya pasar luar negeri bagi
industri-industri lokal.
2)
Berkebangnya kreativitas dan inovasi serta kompetisi yang
positif dalam persaingan pasar bebas.
3)
Berkembangnya budaya-budaya positif misalnya budaya disiplin
dan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin).
4)
Pesatnya perkembangan alih teknologi dan informasi.
5)
Meningkatnya kompetensi SDM dalam menyongsong kompetisi
globalisasi.
6)
Pemberlakukan standar-standar yang menjamin kualitas produk
dan kinerja dari perusahaan dan organisasi yang menguntungkan konsumen.
7)
Berkembangnya lembaga-lembaga independen yang mengeluarkan
sertifikasi dan standarisasi untuk melindungi konsumen.
8)
Adanya saling ketergantungan dengan negara lain, sehingga
mampu meminimalisasi konflik dengan negara lain.
9)
Pemasukan devisa negara semakin besar.
10) Memberi kebebasan kepada
konsumen untuk menentukan barang dan jasa sesuai dengan selera, kualitas dan
kemampuan daya beli.
11) Meminimalisasi
praktek-praktek monopoli dan monopsoni yang merugikan konsumen.
12) Menciptakan sebuah
persaingan yang kompetitif, berkualitas, ketat dan adil.
13) Mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat dan meningkatkan kemakmuran masyarakat.
14) Memperluas lapangan kerja.
15) Mempercepat pembangunan.
b.
Kelemahan adanya perdagangan bebas:
1)
Masuknya budaya-budaya negatif dari bangsa lain yang dapat
meruntuhkan sendi-sendi budaya bangsa Indonesia dan mengancam tata perilaku dan
tata masyarakat Indonesia. Budaya-budaya itu diantaranya budaya konsumerisme
(gaya hidup berlebih-lebihan/boros), individualisme (sifat mementingkan diri
sendiri dengan menghiraukan kepentingan orang lain), hedonisme (gaya hidup
bersenang-senang), materialisme (menganggap bahwa hidup ini hanya memperoleh
sebanyak-banyaknya materi dan mengabaikan spiritualisme agama), sekulerisme
(memisahkan kehidupan dunia dengan kehidupan agama).
2)
Ideologi liberalisme yang kurang sesuai dengan Pancasila
telah mengakar kuat dalam perekonomian Indonesia, sehingga tidak menutup
kemungkinan berubahlah ideologi bangsa Indonesia dari Ideologi Pancasila
menjadi Ideologi Liberalisme.
3)
Rasa cinta produk dalam negeri menghilang digantikan dengan
produk-produk luar negeri, sehingga akan mengurangi rasa nasionalisme terhadap
bangsa sendiri.
4)
Menghancurkan industri-industri lokal di Indonesia dengan
modal kecil dan menengah karena tidak mampu bersaing dengan
perusahaan-perusahaan bermodal besar.
5)
Eksploitasi terhadap kekayaan bangsa Indonesia.
6)
Ketergantungan terhadap bangsa lain semakin besar, sehingga
semakin mudah pula Indonesia akan diatur oleh negara-negara lain.
7)
Meningkatnya pencemaran-pencemaran baik tanah, air dan udara
khususnya kawasan-kawasan industri.
2.2.2
Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap
Negara Berkembang
a.
Dampak negatif globalisasi ekonomi :
Dampak negatif globalisasi salah satunya bagi negara berkembang
seperti Indonesia adalah terutama bersumber dari ketidaksiapan ekonomi
Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Dampak negatifnya sebagai
berikut:
1)
Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia, karena
kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas.
Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
2)
Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia, sehingga
mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang
lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3)
Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan
kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
4)
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan
perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
5)
Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
b.
Dampak positif globalisasi ekonomi :
1)
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara,
perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
2)
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di
pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia
untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar
dunia.
3)
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik, modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati
oleh negara-negara berkembang, karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli
serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila
investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia
maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di
Indonesia.
4)
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi, pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja
dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang
dilakukan perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan dari luar negeri terutama dari
negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri
dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
5)
Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan
masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
Dasar bagi dilaksanakannya perdagangan
bebas adalah teori keuntungan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo.
Teori keuntungan komparatif menyarankan agar suatu negara mengkhususkan diri
untuk memproduksi barang-barang yang mempunyai ongkos paling rendah
dibandingkan dengan negara lain berdasarkan keuntungan komparatif yang
dimilikinya. Oleh karena itu sebagai misal jika Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif untuk memproduksi tepung beras, maka jauh lebih baik jika Indonesia
mengkhususkan menjual komoditas tersebut. Untuk produk-produk lain yang
dibutuhkan, Indonesia bisa mendapatkannya dari pasar internasional melalui
pertukaran internasional, karena hal tersebut akan jauh lebih murah
dibandingkan dengan jika Indonesia memproduksi sendiri.
Menurut teori keuntungan komparatif,
meskipun suatu negara lebih efisien dalam memproduksi segala sesuatu dibanding
negara lainnya, negara lain tersebut masih bisa untung dengan mengkhususkan
diri membuat barang yang ongkos produksinya memberinya keuntungan melebihi
mitra dagangnya. Begitu sebaliknya, suatu negara masih akan bisa mendapatkan
keuntungan, meskipun ia tidak mempunyai keuntungan ongkos produksinya melebihi
mitra dagangnya dalam memproduksi apapun asalkan ia mengkhususkan diri untuk
memproduksi barang yang mempunyai paling sedikit ongkos produksinya.
2.2.3
Sikap Indonesia
Menghadapi Globalisasi Ekonomi
Pada dasarnya negara-negara di dunia terdapat dua
kutub dalam menyikapi globalisasi ekonomi ini. kutub yang pertama adalah
negara-negara yang mendukung pelaksanaan globalisasi. Negara-negara ini terdiri
dari negara-negara maju dan negara-negara yang memiliki perekonomian yang kuat.
Di kutub yang lain terdapat negara-negara yang menolak pemberlakuan perdagangan
bebas di dunia. Negara-negara ini biasanya merupakan negara-negara yang
memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak tetapi Sumber Daya Manusia (SDM)nya
masih rendah. Negara-negara Amerika Latin banyak memposisikan di kutub ini.
Indonesia, dengan sebuah keberanian yang sedikit
kurang antisipatif memberanikan untuk berkecimpung bebas dalam perdagangan
bebas ini. Dengan ditandatangani AC-FTA (ASEAN-Chine Free Trade Agreement),
berarti Indonesia telah siap ikut ambil bagian dalam perdagangan bebas.
Beberapa upaya yang harus dilakukan Indonesia dalam
menyongsong era perdagangan bebas adalah :
a.
Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki skill
yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
b.
Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan
lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
c.
Menghilangkan praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan
manipulasi.
d.
Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil
dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
e.
Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari
masyarakat Indonesia.
Globalisasi ekonomi bukanlah
sesuatu yang harus dihindari tetapi globalisasi ekonomi adalah sesuatu yang
musti dihadapi. Usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam menghadapi era
globalisasi ini adalah sebagai berikut :
a.
Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya
tradisional yang bernilai luhur agar tidak musnah diganti oleh kebudayaan
asing.
b.
Meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas
diri agar dapat bersaing dengan bangsa lain baik dalam mencari lapangan kerja
di dalam maupun di luar negeri.
c.
Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing
merebut pasar lokal, nasional, dan internasional.
d.
Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang agar kita
tidak bergantung pada bangsa lain, mandiri, dan percaya pada diri sendiri.
e.
Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja
tinggi.
Perubahan mental ke arah sikap yang modern, seperti
ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja tinggi, cerdas, terampil, kreatif, dan
berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi tersebut.
Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang
yang dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang semakin luas,
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat, lapangan kerja yang semakin
luas dan peluang bisnis yang makin terbuka.
Dalam menerima pengaruh asing, bangsa Indonesia jangan
bersifat pasif atau menerima begitu saja pengaruh tersebut. Bangsa Indonesia
harus bersifat aktif menyeleksi pengaruh tersebut. Kebudayaan asing
diakulturasikan secara serasi dengan kebudayaan asli, sehingga menghasilkan
kebudayaan yang bercorak khas. Kebudayaan material dan gaya hidup
kebarat-baratan cenderung lebih cepat menjalar dan diterima oleh masyarakat.
Kesalahpahaman mengartikan “hidup modern” akan membawa kita dalam kehidupan
yang tanpa moral dan hilangnya kepribadian bangsa. Individualisme, konsumerisme
berlebihan, minuman keras, hidup bebas, obat terlarang, dan atheisme adalah sikap dan gaya hidup yang
harus dihindarkan akibat negatif dari globalisasi. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila dalam proses pembangunan sosial budaya bangsa akan dapat berfungsi
sesuai penyaring dan sekaligus sebagai dasar pembangunan. Oleh karena itu,
nilai budaya Indonesia diharapkan tidak ada tergeser dan nilai hakikinya, yaitu
nilai kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan bangsa, khususnya perkembangan
budaya. Kedatangan setiap teknologi baru harus kita terima dengan pikiran
terbuka dan penuh kewaspadaan. Selain itu, sifat kebudayaan kita yang tertutup
dan membuat orang merahasiakan apa yang diketahuinya, padahal sangat penting
bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dengan tujuan agar tetap unggul secara
individu. Arus informasi yang berkesinambungan dari media dan kontak langsung
dengan dunia luar akan mempengaruhi perubahan sosial. Sistem komunikasi
internasional dan nasional yang disajikan melalui media sangat berhubungan
dengan IPTEK, masalah ekonomi, kebudayaan, dan agama. Keadaan tersebut
mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku masyarakat sehingga dapat
menumbuhkan sifat masyarakat yang mengarah pada Individualistis, Materialisme
dan Hedonisme.
Pengaruh unsur-unsur budaya dari luar yang bersumber
dari paham individualisme sempat menggoyahkan masyarakat sebagai akibat adanya
sikap indivualisme, materialisme, dan hedonisme. Hal ini mengakibatkan
timbulnya sikap konsumerisme yang berlebihan, karena terlalu mengejar
kenikmatan hidup lahiriah. Pada masyarakat tersebut, tenggang rasa,
kekeluargaan, gotong dan kesetiakawanan sosial yang merupakan ciri kepribadian
bangsa Indonesia. Akibatnya, dapat merusak sistem kehidupan bangsa Indonesia
pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan saluran yang
dipergunakan sebagai wahana perubahan. Saluran tersebut berupa lembaga
masyarakat. Lembaga-lembaga masyarakat tersebut, yaitu sebagai berikut :
a.
Keagamaan
Lembaga keagamaan mempunyai pengaruh yang sangat besar,
karena berhubungan dengan aspek mental atau jiwa manusia. Aspek mental ini akan
membentuk pandangan hidup, ide, gagasan, etika, sikap, dan perilaku sebagai
landasan dalam berkarya.
b.
Keluarga
Keluarga adalah lembaga pertama yang dikenal oleh
seorang anak. Keluarga juga merupakan pewaris atau pengubah pertama dalam
kebudayaan. Agama, bahasa, dan adat istiadat pertama kali diperkenalkan melalui
keluarga. Unsur kebudayaan dapat hilang kalau tidak diwariskan melalui
keluarga.
c.
Sekolah dan lembaga pendidikan yang lainnya
Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya adalah tempat
yang sengaja dibentuk untuk menyalurkan ide, gagasan, pengetahuan, dan
keterampilan.
d.
Pemerintahan
Pemerintah mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk
menentukan suatu kebijakan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Pengertian globalisasi ekonomi merupakan suatu proses
aktivitas ekonomi dan perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia
menjadi kekuatan pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau
batasan teritorial negara.
2.
Dampak negatif globalisasi ekonomi : kemungkinan hilangnya
pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain
yang lebih murah dan berkualitas, membanjirnya produk impor di pasaran
Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia, ancaman masuknya tenaga
kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya, perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, terjadi
kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
Dampak positif globalisasi ekonomi
: meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara, meluaskan pasar untuk
produk dalam negeri, dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik, menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi, semakin
mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
3.
Beberapa upaya yang harus dilakukan Indonesia dalam
menyongsong era perdagangan bebas adalah : menyiapkan SDM yang kompeten,
kompetitif dan memiliki skill yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi,
melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga
pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk, menghilangkan
praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi, mendorong
pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk
berkompetisi secara sehat, mendorong munculnya produk-produk kreatif dan
inovatif dari masyarakat Indonesia
3.2
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas adapun beberapa saran yang dapat disampaikan
adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai warga negara Indonesia sebaiknya kita mampu menerima
perubahan-perubahan yang diakibatkan adanya globalisasi.
2.
Kita harus mengakui bahwa globalisasi telah membawa dampak yang luas dalam
kehidupan manusia. Dampak yang ditimbulkan globalisasi tidak semuanya bersifat
positif akan tetapi ada juga yang berdampak negatif bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegera. Maka dari itu, kita harus siap dengan
perubahan-perubahan yang ada.
a.
DAFTAR RUJUKAN
Sumaatmadja,
Nursid., Kuswaya Wihardit .2009. Perspektif
Global. Jakarta: Universita Terbuka.
Winarno,
Budi. 2011. Isu-isu Global Kontemporer.
Yogyakarta: Center For Academic Publishing Service.
Asri,
Dewi Ratna. 2013 .Pengaruh Globalisasi dibidang Ekonomi. Online http://ratnadewiasri.blogspot.co.id/2013/03/pengaruh-globalisasi-di-bidang-ekonomi_6.html,
diakses tanggal 26 Februari 2016
Sidratullah,
La Ode. 2014 . Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya. Online http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-globalisasi-ekonomi-dan.html,
diakses tanggal 26 Februari 2016
....
.2012. Menghadapi Globalisasi Ekonomi di Indonesia. Online http://tumbuhberbagidiridhoi.blogspot.co.id/2012/02/menghadapi-globalisasi-ekonomi-di.html,
diakses tanggal 26 Februari 2016
Rahmanilah,
Anih. 2015. Pengertian Globalisasi Secara Umum. Online http://www.pengertian.org/2015/07/pengertian-globalisasi.html,
diakses tanggal 26 Februari 2016
....
. 2010. Sikap Terhadap pengaruh Globalisasi. Online http://kulimijit.blogspot.co.id/2010/02/sikap-terhadap-pengaruh-globalisasi.html,
diakses tanggal 26 Februari 2016
1 komentar:
terimahkasih sangat membantu....izin copas yah kak
Posting Komentar